Jumat, 25 Februari 2011

Bisnis MLM menurut seorang Safir Senduk


Lagi-lagi bahas MLM. Lagi-lagi bahas MLM. Bosen? Kalok saya sih tidaaak. Karena berkat bisnis MLM lah saya sekarang bisa punya penghasilan tambahan yang lumejeeen bangeed.
Selain ituuu, karena masih ada, eh, masih banyaaak sekali yang masih takut, alergi, ilpil, begitu denger kata 'MLM' sewaktu saya ajak join di Oriflame untuk jadi OKB (Orang Kaya Bareng). Dikiranya bisnis MLM yang saya tawarkan ini adalah bisnis OMDO, bisnis nepu, dll, dll. Ya kan? Ya kan? Ngaku aja deehhh..? :D

Naah, saya sengaja copas artikel di bawah ini, dengan maksud dan tujuan agar teman2 yang punya perasaan seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi bisa terbuka lebaarrr pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. 

Heeeyy, teman2 semua pasti ingin kehidupannya ga stagnant kaan? Ingin mendapatkan yang lebih baik dalam segala hal kan? Iya ga? Kalo saya sih iyaaa..
Naaaah, ber-MLM ria inilah salah satu peluang bisnis yang baik. Baiknya itu tidak hanya untuk keuangan kita, tapi juga kepribadian kita looohh... Di bisnis MLM Oriflame SimpleBizNet ini saya merasakan & membuktikannya secara langsung.

Oke,cukup sudah basa-basinya. Sekarang, gimana sih pendapat dari seorang pakar, Safir Senduk  tentang bisnis jaringan alias MLM ini?  yuuuk kita baca-baca dulu.. 
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pak Safir yang terhormat,
Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang
bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok,
saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu.
Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya
sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua
anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak
ceritakan?
Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya,
dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa
dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena
suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup
tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup
berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal
enggak apa-apa kan Pak Safir?
Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus
memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti
saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa
mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
N di Jakarta


JAWABAN :
Ibu N di Jakarta,
Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara
apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis
itu bagus sekali.
Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat
tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu
mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.

Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus,
masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di
bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan
saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.

1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini
Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga
terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang
berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis
jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda
hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya,
banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil
tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.

Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat
apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan
pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para
kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda
bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya

Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa
gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama
adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung
(direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual
dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang,
kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan
membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda
punya uang.

Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan
lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli?
Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa
mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual
jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada
perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa
pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli.
Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan
pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?

3. Saya sibuk dan tidak punya waktu
Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari
perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka
adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa
di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat
mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak
lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time
atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka
bekerja di kantor mereka.

Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya
mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak
melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan
pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti
kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk
bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.

Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini.
Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan
baik.

4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar
daripada yang masuk belakangan.

Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun
2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk
sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa
berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum
berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau
lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.

5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual
Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu
punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan
pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan
untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan
membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.
Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi
bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka
tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.
Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga
untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan
jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda
juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk
tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi
Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.

Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda.
Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.

------------------------------------------------------------------------------------------------
Well, sudah dibaca? Sudah disimak dan dicerna dengan baik? 
Tambahan nih yaaa.. Seperti yang Robert T.Kyosaki bilang di bukunya, salah satu cara untuk bisa punya uang banyak, itu adalah MLM.  Dan itu terbukti pada diri saya dan teman2 saya yang sebelumnya sudah terjun terlebih dahulu di bisnis ini. 

So, bagaimana dengan anda sendiri? Masih gengsi?  Masih malu? 
2 hal itu ga akan bawa diri anda kemana2 looooohh...
Dah ah jangan kelamaan mikirnya. Jangan entar2an. Karena kalo kelamaan jadi penonton cuma dapet ceritanya ajah looh.. 
Yuuks bareng2 kita  jadi pemain utama di sini di Group SimpleBizNet dan buktikan langsung kalo ocehan saya di atas itu bukan tipuan dan bukan sekedar OMDO :) 

Kamis, 17 Februari 2011

Halal ga sih MLM dan Produk Oriflame ?

Semangat Pagiiiiiiiiiiiiiiiii....

Banyak pertanyaan seputar halal tidaknya berbisnis MLM Oriflame. Bahkan ada juga yang langsung men-judge kalo bisnis yang sayah tekuni ini HARAM hukumnya jika diliat dari kacamata Islam. 
Naah, buat yg masi punya pikiran seperti ituuuu, ato masi ragu2 nyemplung di bisnis ini karena belum paham tentang hal ini, coba simak baik2 ulasan di bawah ini yaaak..
---------------------------------------------------------------------------------
Untuk menentukan dan memutuskan apakah bisnis MLM itu haram, ada beberapa kriteria yang bisa dipakai sebagai tolok ukurnya. Tidak bisa begitu saja memukul rata bahwa yang namanya bisnis MLM itu pasti haram, karena sistim tiap perusahaan MLM berbeda-beda. Maka dari itu, suatu perusahaan MLM bisa dilihat haram tidaknya dari kriteria dibawah ini: 

1. Riba (Transaksi Keuangan Berbasis Bunga)
==> Oriflame memberikan persentase keuntungan yang jelas kepada semua Consultantnya. Oriflame membagikan keuntungan yang diperoleh perusahaan bukan dari bunga, melainkan dari keuntungan penjualan produk nyata kepada konsumen.
(Pembahasan tentang perhitungan pembagian bonus yang fair bisa di dapat dengan mengikuti kelas Training Bonus yang sering di adakan tim Training BOSSFam di Oriflame Sudirman)


2. Gharar (Kontrak yang tidak Lengkap dan Jelas)
==> Kita sebagai Consultant Oriflame, mendapat kontrak yang jelas bahwa keuntungan dari menjalankan bisnis Oriflame adalah dengan diskon langsung yang diperoleh dari Direct Selling (selisih harga katalog dengan harga Consultant). Juga Oriflame memiliki sistem plan yang jelas dalam sistem MLMnya.


3. Penipuan (Tadlis/Ghisy)
==> Oriflame berdiri di Swedia tahun 1967, dan di Indonesia pada tahun 1986. Oriflame merupakan pelopor MLM di Indonesia pada waktu itu. Dan kalau Oriflame pernah melakukan penipuan, pastinya perusahaan ini udah gulung tikar dari dulu. 22 tahun berada di Indonesia merupakan bukti yang cukup bahwa perusahaan ini adalah bonafid dan terpercaya.


4. Perjudian (Qimar/Maysir atau Transaksi Spekulatif Tinggi yang tidak terkait dengan Produktifitas Riil)
==> Kalo masalah perjudian ini, kayaknya jauh banget ya dari Oriflame. 
Bisnis Oriflame tidak mengandung unsur Qimar. Kenapaaa?  Nih ya, untuk menjadi mitra bisnis Oriflame, Anda cukup membayar Rp 39.900, dengan masa keanggotaan berlaku selama 12 bulan, dan dapat diperpanjang.
Hal ini berarti investasi yang dikeluarkan untuk menjadi member adalah (hanya) Rp 3.325 perbulan. Ini adalah jumlah yang sangat kecil atau bisa dikatakan sebagai bisnis tanpa resiko. Biaya keanggotaan tersebut, seluruhnya akan dikembalikan lagi  kepada member dalam bentuk starterkit, yang berisi :
  • stofmap eksklusif,
  • membercard,
  • catalog produk untuk 2 bulan,
  • Consultant Price List -CPL (daftar harga pabrik),
  • petunjuk bisnis (Consultant manual),
  • Newsletter atau majalah triwulan,
  • colourchart (tabel panduan pemilihan warna make-up),
  • nota,
  • petunjuk perawatan kulit (skin care guide), dll 

Silahkan Anda jumlahkan, nilai dari starterkit yang didapatkan member baru tersebut amat setara atau bahkan lebih besar dari investasi awal yang dikeluarkan (Rp39.900) Anda kaaaan?

Kesimpulannya, kecilnya investasi ini tidak menyebabkan seorang member akan mengalami kerugian. Tidak ada pula yang dipertaruhkan, sehingga ada yg untung atau rugi karena mempertaruhkan uang. Tidak ada “gambling” untung atau rugi.
Sekali lagi, Tidak ada permodalan yang “dipertaruhkan” dalam bisnis ini, uang modal akan berputar seiring dengan perputaran transaksi penjualan, sehingga bisnis ini tidak tergolong sebagai judi atau spekulasi, tetapi berbasis pada Omzet penjualan produk.

Jadi bisnis ini tidak termasuk dalam kategori Qimar, Judi atau Spekulasi yang diharamkan. Di bisnis Oriflame, semuanya jelas, ada produk nyatanya, dan keuntungan didapat oleh Consultant yang BEKERJA, bukan hanya ongkang ongkang kaki aja. Jadi, sudah amat jelaskaan, ga ada tuh unsur spekulasi dan judi di bisnis ini.




5. Kedhaliman dan Eksploitatif (Dzulm)
==> biasanya eksploitasi terjadi pada perusahaan yang menerapkan Money Game/skema piramida. Jadi siapa yang duluan masuk dia yang untung dan yang dibawahnya yang pontang-panting. Kalau di Oriflame, justru siapa yang bekerja paling keras dialah yang akan memetik hasil paling banyak. Oriflame menerapkan suatu sistem plan yang mengatur sampai mana omzet suatu grup berpengaruh pada uplinenya, pada saat leader grup tsb mencapai level tertentu, maka putus jugalah pembagian bonus kepada upline diatasnya. Dan untuk jasa sang upline membangun grup tersebut, upline hanya diberikan passive income yang sudah ditentukan persennya. Jadi, gak ada yang namanya eksploitasi atau kezaliman, semuanya adil, transparan dan jelas.


6. Barang/Jasa yang dijual adalah berunsur atau mengandung hal yang haram
==> Produk Oriflame Alami dari Tumbuh-tumbuhan, kalaupun ada unsur hewani, yang di ambil hanya susu, telur dan madu saja. Jadi, terjamin kehalalannya.


.
Aku tambah lagi yaaa.. Kalau anda mau yakin halal tidaknya suatu produk, pastikan produk itu berlabel BPOM. Karena BPOM tidak akan memberikan ijin keluar suatu produk jika dalam satu unsur produk itu setelah diteliti ternyata mengandung unsur hewani yang haram.

Untuk segi bisnisnya, harus yakin bahwa perusahaan MLM itu terdaftar di APLI.
APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia) tidak akan menerima sebuah perusahaan direct selling atau networking dengan sistem piramida atau money game. 



Jadi..sudah jelaskaaah?? 
Buka mata lebih lebar lagiii.. 
Lihat kesempatan depan mata Anda, dan pilihlah kendaraan yang tepat untuk menggapai mimpi Anda. Dimana lagi kalok bukan di Oriflame SimpleBizNet. 

Yuuuuks..mareeeee... Segera join di sini :)